Thursday 5 April 2012

The Lawful and the Prohibited in Islam  

defination
halal (the lawful) - that which is permitted, with respect to which no restriction exists and the doing of which the Law Giver - Allah has allowed

haram (the prohibited or unlawful) - that which the Law Giver has absolutely prohibited; anyone who engages in it is liable to incur the punishment of Allah in the Hereafter as well as a legal punishment in this world

makruh (the detested) - that which is disapproved by the Law Giver but not strongly. the makhruh is less in degree than the haram and the punishment for makruh acts is less than for those are haram except when done to excess and in a manner which leads and individual toward what is haram
the islamic principles pertaining to Halal and Haram
 1.     the basic asl (fundamental) is the permissibility of things
2.     to make lawful and prohibit is the right of Allah alone
3.     prohibiting the halal and permitting the haram is simillar to shrik (commiting
         associating others with Allah).
4.     the prohibition of things is due to their impurity and harmfulness
5.     what is halal is sufficient, while what is haram is superfluous
6.     whatever is conducive to haram is itself haram
7.     falsely representing the haram as halal is prohibited
8.     good intentions do not make the haram acceptable
9.     doubthful things are to be avoided
10.   the haram is prohibited to everyone alike
      
       Necessity dictates exception the question of what ought to be halal (lawful) and haram (prohibited) was one of the matter concerning which , prior to the advent of Islam, the peoples of the world had gone very far astray and were utterly confused, permitting many inpure and harmful things and prohibiting many things that were good and pure, they erred grievously, going to either far to the right or far to the left.
       When Islam came, the errors, confusions and deviations with respect to the question of halal and haram were very widespred. one of Islam's initial accomplishment, was therefore to establish certain legal principles and measures to rectifiying this important mattere; these principles were make the determining criteria on which the questions of what halal and what is haram were to be base. thus this vital aspect was determined according to the correct perspective and rules related to matters of halal and haram were establish on the basis of principles of justice. the ummah (nation) of Islam thus became an ummah occupying a position between extremist deviation to the right and left, which Allah S.W.T. described as:
       In the name of Allah, Most Gracious, Most Merciful; you are the best of peoples, evolved for mankind, enjoining what is right, forbidding what is wrong, and believing in Allah. If only the People of the Book had faith, it were best for them: among them are some who have faith, but most of them are perverted transgressors. (surah Ali 'Imraan 3:110)
 surah Ali 'Imraan (3:110)
dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani; (wahai umat Muhammad) adalah sebaik-baik umat yang dilahirkan bagi (faedah) umat manusia, (kerana) kamu menyuruh berbuat segala perkara yang baik dan melarang segala perkara yang salah (buruk dan keji), serta kamu beriman kepada Allah (dengan sebenar-benar iman). dan kalaulah ahli kitab (yahudi dan nasrani) itu beriman (sebagaimana yang semestinya), tentulah (iman) itu menjadi baik bagi mereka. (tetapi) di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka; orang-orang yang fasik.
 surah Al-Baqarah (2:29) 
dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani; dialah (Allah) yang menjadikan untuk kamu segala yang ada di bumi, kemudian Ia menuju dengan kehendak-Nya ke arah (bahan-bahan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit dengan sempurna; dan Ia Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu
surah Al-Jaathiyah (45:13)
dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani; dan Ia memudahkan untuk (faedah dan kegunaan) kamu, segala yang ada di langit dan yang ada di bumi(sebagai rahmat pemberian) daripada-Nya; sesungguhnya semua itu menggandungi tanda-tanda (yang membuktikan kemurahan dan kekuasaan-Nya) bagi kaum yang memikirkannya dengan teliti
surah Luqman (31:20)
dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani; tidakkah kamu memperhatikan bahawa Allah telah memudahkan untuk kegunaan kamu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan telah melimpahkan kepada kamu nikmat-nikmat-Nya yang zahir dan yang batin? dalam pada itu, ada diantara manusia orang-orang yang bantah mengenai (sifat-sifat) Allah dengan tidak berdasarkan sebarang pengetahuan atau sebarang pertunjuk; dan tidak juga berdasarkan mana-mana Kitab Allah yang menerangi kebenaran

Wednesday 4 April 2012

"Janganlah kamu sekali-kali menganggap remeh suatu kenikmatan walaupun sedikit, kerana sesungguhnya sesuatu yang sedikit dari kemulian adalah banyak".

Tuesday 3 April 2012

"Janganlah kamu berkecil hati dalam empat pekara; bepergian bersama-sama teman-temanmu, bejaga bersama-sama kawan-kawanmu, besikap lemah lembut terhadap keluarga dan anak-anakmu dan saat bersukacita bersama orang yang kamu percayai"

Monday 2 April 2012

Mengapa kita benci kebenaran?  

Kita ini seperti anak-anak kecil, kita benci kebenaran lainnya kita merasakan pahitnya ubat, dan kita tidak memikirkan betapa nikmatnya kesembuhan. Kita menyenangi kebatilan kerana kita hanya merasakan enak luarnya saja tanpa menghiraukan racunnya.